Jikasudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan kedua vektor! Pembahasan Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya. Dengan F 1 = 10 N, F 2 = 10 N, α adalah sudut antara kedua vektor (α = 60°). dan R adalah besar resultan kedua vektor.
Alquran Foto: Unsplash. Alquran adalah kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran menjadi pedoman utama bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan selain hadits. Abu al-Hasan al-Asy'ary berpendapat dalam kitab al-Itqan fi Ulum al-Quran karya Jalaluddin al-Suyuthy, Alquran berasal dari kata qarana yang berarti menghimpun atau menggabung.
3 Gen letal adalah yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. Pernyataan yang tepat berhubungan dengan gen letal dominan adalah
Bila ada satu atau beberapa gen yang bermutasi, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan genetic didalam suatu populasi. Contoh : Gen a yang mempengaruhi bulu tikus berwarna putih normal, bermutasi menjadi gen A yang menyebabkan bulu tikus berwarna kuning, tetapi letal bila didalam keadaan homozigot resesif.
Pernyataanyang sesuai berhubungan dengan gen letal dominan yaitu a. terpaut pada kromosom kelamin Studi pendahuluan ini mengungkap untuk pertama kalinya. bahwa ada Membantu dengan tepat membagi struktur kromosom. Berdasarkan hal itu pernyataan yang benar adalah.. a. urutan basa tersebut mengode enam asam amino b. urutan basa
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, pernyataan yang tepat untuk senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan dan tersusun dari dua jenis atom atau lebih. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan gambar!Gambar di atas merupakan salah satu campuran, termasuk campuran? beserta jawaban
. 0% found this document useful 0 votes847 views5 pagesDescriptionmaaf, hanya ini yang bisa saya kasih. silahkan ditambah jika dirasa TitleGENETIKA KELAMIN DAN PEWARISAN SITOPLASMIKCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes847 views5 pagesGenetika Kelamin Dan Pewarisan SitoplasmikOriginal TitleGENETIKA KELAMIN DAN PEWARISAN SITOPLASMIKDescriptionmaaf, hanya ini yang bisa saya kasih. silahkan ditambah jika dirasa description
BerandaPernyataan yang tepat mengenai alel letal dominan ...PertanyaanPernyataan yang tepat mengenai alel letal dominan adalah ….seseorang dengan gen Hh akan mengalami letalseseorang dengan gen hh akan mengalami letalseseorang dengan gen ThTh akan mengalami letalseseorang dengan gen Thth akan mengalami letalseseorang dengan gen thth akan mengalami letalRUMahasiswa/Alumni Universitas Negeri YogyakartaJawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah letal dominan adalah kondisi individu akan mengalami letal atau kematian akibat gen dominan yang muncul. Letal akan terjadi jika individu memiliki genotip homozigot dominan. Semisal ThTh atau HH. Dengan demikian jawaban yang benar adalah letal dominan adalah kondisi individu akan mengalami letal atau kematian akibat gen dominan yang muncul. Letal akan terjadi jika individu memiliki genotip homozigot dominan. Semisal ThTh atau HH. Dengan demikian jawaban yang benar adalah pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!367©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Disadari atau tidak, kita seringkali membandingkan warna kulit, mata, dan bentuk rambut dengan orang apakah memiliki kemiripan atau tidak. Adanya kemiripan secara fisik ini berasal dari campuran gen atau disebut pewarisan sifat/hereditas. Pada proses terjadinya pewarisan sifat, terdapat bentuk-bentuk tertentu atau pola-pola dalam mewariskannya, salah satunya adalah gen letal. Pada dasarnya ada beberapa macam pola pewarisan sifat/hereditas, termasuk pautan gen gene linkage, pindah silang crossing over, gagal berpisah non disjunction, dan gen letal. Nah pada materi kali ini kita akan membahas mengenai gen letal, apa itu? Gen letal biasa disebut atau dikenal dengan gen kematian merupakan gen dalam keadaan homozigot akan mengakibatkan kematian pada suatu individu. Sedangkan dalam keadaan heterozigot, suatu individu dapat bersifat normal atau subletal. Gen letal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gen letal resesif dan dominan. Gen letal resesif adalah gen yang dalam keadaan homozigot resesif akan mengakibatkan kematian pada suatu individu. Beberapa contoh penyakit atau kelaianan yang disebabkan oleh ini adalah klorosis. Baca juga Peranan Materi Genetik Dalam Pewarisan Sifat Klorosis merupakan salah satu kelainan herediter pada tumbuhan yang ditandai dengan daun yang tidak berklorofil sehingga semua bagian kecambah berwarna pucat. Individu normal yang mempunyai daun berwarna hijau tua bergenotipe II, sedangkan tumbuhan dengan daun berwarna hijau kekuningan memiliki genotipe II. Tumbuhan yang terkena klorosis memiliki genotipe II. Sementara itu, gen letal dominan adalah gen yang ketika dalam keadaan homozigot dominan mengakibatkan kematian pada suatu individu. Beberapa contoh penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh ini antara lain Tikus berambut kuning, memiliki genotipe YY bersifat letal dan biasanya embrio tikus ini memiliki perkembangan yang singkat, kemudian mati dan diserap oleh tubuh induk. Tikus bergenotipe Yy akan memiliki rambut kuning dan yy merupakan tikus normal. Ayam redep, mempunyai kelainan herediter pada proses pembentukan tulang sehingga tulang tidak normal. Ayam bergenotipe CC bersifat letal dan ayam bergenotipe Cc mempunyai kelainan berupa kaki yang pendek. Sementara itu ayam normal akan memiliki genotipe cc. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiGen LetalPewarisan Sifat You May Also Like
Pada artikel Biologi kelas 12 kali ini, kamu akan mempelajari tentang berbagai macam pola dalam pewarisan sifat, di antaranya pautan gen, pindah silang, gagal berpisah, dan gen letal. — Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kenapa ya bentuk hidungmu bisa mirip dengan bentuk hidung ayahmu. Atau, kok bisa sih dalam satu keluarga, hanya kamu yang memiliki postur tubuh yang mirip dengan ibumu. Hmm, kamu tahu nggak nih kalau ternyata, semua itu ada kaitannya lho dengan materi pewarisan sifat yang sudah kita pelajari pada pembahasan sebelumnya. Hayo, siapa yang masih ingat? Perlu kamu ketahui, setiap gen yang ada di dalam tubuh kita membawa materi genetik yang diwariskan dari induk kepada keturunannya. Nah, hal inilah yang menyebabkan kenapa kita bisa memiliki ciri atau sifat yang mirip bahkan sama dengan orang tua kita. Pewarisan sifat dari orang tua kepada anak-anaknya ini disebut dengan istilah hereditas. Pada proses terjadinya pewarisan sifat, terdapat bentuk-bentuk tertentu atau pola-pola dalam mewariskannya. Ayo kita ketahui apa saja macam-macam pola pewarisan sifat itu pada artikel di bawah ini! 1. Pautan Gen Gene Linkage Pola pewarisan sifat yang pertama adalah pautan gen. Setiap kromosom mengandung gen yang tersimpan di tempat khusus yang disebut lokus. Gen-gen ini dapat berada pada kromosom yang sama atau kromosom yang berbeda. Nah, gen-gen yang berada dalam satu kromosom homolog yang sama dan letaknya saling berdekatan ini yang disebut sebagai pautan gen gene linkage. Berikut ini merupakan contoh gen yang mengalami pautan dan gen yang tidak mengalami pautan. Baca Juga Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis Serta Proses Terjadinya Akibat letaknya yang saling berdekatan, gen-gen tersebut akan tetap bersama sampai saat pembentukan gamet sel kelamin. Pautan dari dua macam gen atau lebih akan menghasilkan jumlah gamet yang lebih sedikit dibandingkan dengan gen-gen yang tidak berpautan. Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan akan memiliki perbandingan fenotip dan genotip yang lebih sedikit pula. Contoh kasus pautan gen dapat kamu temui pada persilangan tanaman ercis pada gambar di bawah ini. Persilangan ercis bunga ungu pollen lonjong PPLL dengan ercis bunga merah pollen bulat ppll akan menghasilkan keturunan pertamanya F1 yaitu ercis bunga ungu pollen lonjong PpLl. Ketika dilakukan persilangan kembali pada antar sesama F1, maka akan menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotip 3 1. Hal ini disebabkan karena adanya pautan antara gen P dengan gen L, serta alelnya yaitu gen p dengan gen l. Akibatnya, pada F2 hanya terbentuk dua macam gamet, yaitu PL dan pl. 2. Pindah Silang Crossing Over Pola pewarisan sifat yang kedua adalah pindah silang. Pindah silang crossing over adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan saudaranya non-sister chromatids dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang terjadi saat pembelahan meiosis I, yaitu pada akhir profase I atau awal metafase I. Pada saat itu, satu buah kromatid akan membelah menjadi dua. Peristiwa pindah silang umumnya terjadi pada organisme seperti manusia, tumbuhan, dan juga hewan. Baca Juga Penyimpangan Semu pada Hukum Mendel Peristiwa pindah silang akan menghasilkan keturunan dengan sifat yang baru. Hal ini disebabkan karena adanya rekombinasi gen, yaitu penggabungan dari sebagian gen induk jantan dengan sebagian gen induk betina pada saat proses fertilisasi pembuahan, sehingga menghasilkan susunan pasangan gen yang berbeda dari gen-gen induknya. Nah, kamu tahu nggak, ternyata kita bisa menghitung nilai persentase rekombinasi dari hasil terjadinya pindah silang, lho! Caranya, dengan menggunakan rumus di bawah ini, nih. Sekarang, ayo kita coba kerjakan bersama-sama contoh soal di bawah ini, ya. Contoh Soal Pindah Silang Hasil persilangan antara mangga besar manis BbMm dengan mangga kecil asam bbmm memperoleh hasil sebagai berikut Besar asam = 150 Besar manis = 750 Kecil manis = 100 Kecil asam = 500 Tentukan nilai pindah silangnya? Pembahasan Diketahui bahwa mangga besar manis dan mangga kecil asam adalah parental, sedangkan mangga besar asam dan mangga kecil manis merupakan rekombinan. Jadi, nilai pindah silangnya adalah 3. Gagal Berpisah Non Disjunction Selanjutnya adalah gagal berpisah. Pada pembelahan meiosis, kromosom-kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutub sel oleh benang-benang spindel yang menempel pada sentromer. Dalam keadaan normal, kromosom-kromosom tersebut akan berpisah dan menuju ke kutub sel yang berlawanan. Akan tetapi, terdapat suatu kasus di mana kromosom mengalami gagal berpisah, sehingga semua kromosom hanya akan tertarik ke salah satu kutub sel saja. Akibatnya, gamet yang terbentuk akan mengalami penambahan atau pengurangan jumlah kromosom. Peristiwa ini dapat terjadi pada meiosis I maupun meiosis II. Baca Juga Berkenalan dengan Enzim Fungsi, Struktur, dan Sifatnya Berikut ini merupakan contoh kelainan jumlah kromosom yang diakibatkan oleh peristiwa gagal berpisah, yaitu a. Aneuploidi Aneuploidi adalah peristiwa perubahan jumlah kromosom yang hanya terjadi pada pasangan kromosom tertentu. Perubahan jumlah kromosom ini dapat berupa penambahan jumlah kromosom atau pengurangan jumlah kromosom. Aneuploidi dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan perubahan jumlah kromosomnya, di antaranya monosomi 2n-1, nulisomi 2n-2, trisomi 2n+1, dan tetrasomi 2n+2. Contoh aneuploidi yang umum terjadi pada manusia adalah kasus trisomi 13 atau sindrom Patau. b. Euploidi Euploidi adalah peristiwa perubahan jumlah kromosom yang terjadi pada seluruh pasangan kromosom. Hal ini menyebabkan jumlah kromosom individu dengan kasus euploidi akan senilai dengan kelipatan kromosom haploidnya. Berdasarkan jumlah kelipatan kromosomnya, euploidi dibedakan menjadi triploid 3n, tetraploid 4n, pentaploid 5n, dan seterusnya. 4. Gen Letal Pola pewarisan sifat yang terakhir adalah gen letal. Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot, sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu dapat bersifat normal atau subletal. Baca Juga Mempelajari Tahap-Tahap Pembelahan Mitosis Terdapat dua macam gen letal yang perlu kamu ketahui, yaitu a. Gen letal dominan Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot dominan. Sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu dapat bersifat subletal yang mengakibatkan terjadinya kelainan. Contoh kasus gen letal dominan adalah gen yang menyebabkan kaki dan sayap pendek redep pada ayam, gen warna rambut kuning pada tikus, gen Huntington’s Disease, dan gen yang menyebabkan pemendekan ruas-ruas tulang jari brakidaktili pada manusia. Ayam redep sumber b. Gen letal resesif Sementara itu, gen letal resesif adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot resesif. Sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu dapat bersifat carrier pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunannya. Contoh kasus gen letal resesif adalah gen yang menyebabkan kelainan albino pada tanaman jagung. Jagung albino sumber Bagaimana, nih? Sekarang, kamu sudah tahu kan apa saja macam-macam pola hereditas itu. Jadi, pola-pola hereditas terdiri dari pautan gen, pindah silang, gagal berpisah, dan gen letal. Hmm, perlu diakui, materi kali ini memang agak sedikit rumit, ya. Tapi, jika kamu belajar dengan tekun, percaya deh, tidak hanya materi ini saja, bahkan semua materi pasti bisa kamu taklukkan dengan mudah, lho! Selain itu, jangan ragu-ragu nih untuk tanyakan materi mana yang menurutmu masih sangat sulit untuk dipahami di roboguru Plus. Penasaran? Yuk, gabung sekarang! Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta Erlangga. Sumber foto Foto Ayam Redep’ [daring] Tautan Foto Jagung Albino’ [daring] Tautan Artikel ini diperbarui pada 21 September 2022
Gen letal/lethal gene adalah gen yang dapat menyebabkan kematian suatu individu. Kematian yang disebabkan oleh gen ini dapat terjadi saat perkembangan embrio, setelah lahir, atau menjelang dewasa. Gen letal dapat muncul karena faktor keturunan atau mutasi yang terjadi karena pengaruh lingkungan. Gen letal dapat dibedakan menjadi letal dominan dan letal resesif. Letal dominan adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian individu baik dalam keadaan heterozigot maupun homozigot, sedangkan letal resesif adalah gen resesif yang dapat menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot. Gen letal dominan Gen letal dominan teramati pertama kali pada tikus yang berbulu kuning. Ketika tikus berbulu kuning heterozigot Kk dikawinkan dengan tikus berbulu kuning heterozigot Kk, akan diperoleh keturunan tikus berbulu kuning dan tikus berbulu hitam dengan rasio fenotip tikus kuning tikus hitam = 2 1. Padahal berdasarkan hukum mendel I tentang persilangan monohybrid satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip 3 1. Mengapa perbandingan yang muncul dari perkawinan tikus tadi menghasilkan rasio 2 1? Ternyata setelah diteliti lebih lanjut, anak-anak hasil perkawinan tikus kuning tersebut tidak ada yang memiliki genotip homozigot dominan. Anak tikus dengan genotip KK akan mati dalam kandungan karena akan membentuk protein tertentu yang bersifat mematikan. Peristiwa tersebut adalah contoh gen dominan homozigot yang akan membuat embrio mati ketika masih dalam kandungan. Perhatikanlah bagan di bawah ini. Contoh gen letal dominan lain terdapat pada penyakit Huntington. Kelainan ini menyebabkan seseorang tidak dapat mengontrol pergerakan tubuh dan emosi, kehilangan kemampuan berpikir serta dapat menyebabkan ini disebabkan oleh gen dominan H yang dalam keadaan heterozigot Hh telah dapat menyebabkan munculnya penyakit huntington. Kelainan ini akan muncul ketika seseorang telah berumur 30-an atau 40-an, dan penderita sangat rentan mengalami kematian. Contoh lainnya adalah pada penyakit achondroplasia, atau kelainan yang menyebabkan seseorang bertubuh kerdil. Penyakit ini disebabkan oleh gen dominan D yang menyebabkan pertumbuhan tulang tidak normal sehingga tidak tumbuh tinggi seperti orang normal. Gen yang muncul dalam keadaan heterozigot Dd akan menyebabkan kekerdilan. Namun apabila gen ini muncul dalam keadaan homozigot DD dapat menyebabkan kematian. Gen letal resesif Gen letal resesif akan menyebabkan kematian hanya bila muncul dalam keadaan homozigot. Contoh gen letal resesif adalah pada tumbuhan albino yang tidak mampu menghasilkan klorofil. Tumbuhan yang tidak menghasilkan klorofil akan segera mati ketika masih embrio atau beberapa saat setelah berkecambah. Tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil tidak dapat melangsungkan fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan energi. Perhatikanlah bagan di bawah ini. Contoh gen letal resesif lain terdapat pada penyakit cystic fibrosis. Penyakit ini diakibatkan oleh gen resesif yang baru akan memunculkan kelainan ketika muncul dalam keadaan homozigot. Penyakit ini menyebabkan penimbunan lendir pada jaringan sehingga menimbulkan gangguan penyerapan nutrisi, bronkhitis, dan infeksi bakteri. Apabila tidak teratur mendapat perawatan medis, penderita cystic fibrosis akan meninggal sebelum berumur 5 tahun. Eritrosit normal dan eritrosit pada anemia sel sabit Contoh lainnya adalah anemia sel sabit yang menyebabkan eritrosit sel darah merah berbentuk tidak normal. Eritrosit normal memiliki bentuk bikonkaf, sedangkan pada kelainan ini eritrsit akan berbentuk seperti bulan sabit. Bentuk yang tidak normal ini dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu. Kematian dapat terjadi bila muncul penyumbatan di organ-organ penting seperti otak dan jantung. Penyakit ini disebabkan oleh gen resesif yang muncul dalam keadaan homozigot.
1. Lalat Drosophila melanogaster tubuh abu-abu sayap panjang disilangkan dengan tubuh hitam sayap kisut, ternyata dihasilkan keturunan 49 tubuh abu-abu sayap panjang 50 tubuh hitam sayap kisut, maka peristiwa di atas menunjukkan telah terjadi….. a. Crossing over b. Nondisjuction c. Terangkai sempurna d. Pautan sex e. Gen / alel bebas Jawaban D 2. Disilangkan ayam berpial walnut PPRr dengan ayam berpial grigi ppRr. Kemungkinan keturunan yang memiliki fenotif sama dengan induk adalah… a. 25 % b. 37,5 % c. 50 % d. 75 % e. 100 % Jawaban D 3. Gen-gen yang terapaut kromosom seks X dan baersifat resesif antara lain… 1 Buta warna 2 Muscular distropy 3 Hemofilia 4 Ichtyosis Jawaban B 1 dan 3 4. Anadontia ditentukan oleh gen resesif yang terpaut kromosom x. Penikahan suami istri normal untuk sifat anadontia mempunyai 2 anak perempuan normal dan 1 anak laki-laki anadontia. Dari kasus ini bisa disimpulkan.. a. Ibu homozigot dominan b. Ibu homozigot resesif c. Ayah homozigot dominan d. Ibu carier e. Ayah carier Jawaban B 5. Gen letal adalah yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. Pernyataan yang tepat berhubungan dengan gen letal dominan… a. Terpaut padakromosom kelamin b. Menyebabkan kematian postnatal c. Hanya diperoleh dari ayahnya d. Genotipe geterozigot berfenotip cacat e. Genotipe homozigot berfenotip normal Jawaban E 6. Pindah silang yang terjadi antar kromatid dari kromosom homolognya sering terjadi saat… a. Profase b. Metafase c. Anafase d. Telofase e. Interfase Jawaban A 7. Bayi penderita erythroblastosis lahir dari pasangan… a. Ibu Rh negatif ayah Rh negatif b. Ibu Rh positif ayah Rh positif c. Ibu Rh negatif ayah Rh Positif d. Ibu Rh positif ayah Rh negatif e. Ibu dan ayah yang berbeda Rhesusnya Jawaban A 8. Brakidaktili merupakan gen dominan yang letal. Jika seorang wanita menderita Brakidaktili dan buta warna , maka wanita tersebut mewarisi gen… a. Brakidaktili dari ibu dan buta warna dari ayah b. Brakidaktili dari ayah dan buta warna dari ibu c. Brakidaktili dari ayah dan ibunya dan buta warna dari ayah atau ibu d. Brakidaktili dari ayah atau ibunya dan dan buta warna dari ayah atau ibunya e. Brakidaktili dan buta warna dari ayah dan ibunya Jawaban E 9. Dalam tubuh dan sel kelamin terdapatautosom dan kromosom seks. Pada ovum manusia terdapat… a. 22 autosom + X b. 22 autosom + Y c. 22 autosom + XX d. 22 autosom + YY e. 44 autosom + XX Jawaban A 10. Apabila terjadi perkawinan antara parental bergolongan darah A heterozigot dengan B heterozigot , maka kemungkinan golongan darah anak – anaknya adalah… a. A dan B b. A dan AB c. AB dan O d. A,B,AB dan O e. B dan AB Jawaban D Prediksi Soal SPMB 1. Pada tumbuhan Linnaria marocana berbunga merah disilangka dengan yang berbung ungu tidak akan menghasilkan keturunan yang berbunga putih. SEBAB Linnaria marocana berbunga putih hasil interaksi antara gen resesif homozigot a dan b Jawaban A Pernyataan benar alasan benar 2. Pasangan suami istri yang mungkin mempunyai anak bergolongan darah A adalah….. 1 A dan B 2 B dan AB 3 A dan O 4 AB dan AB Jawaban A 1,2,3,4 3. Seorang wanita normal memiliki ayah buta warna, menikah dengan pria normal. Kemungkinan keturunannya adalah… 1 50 % laki – laki bermata normal 2 50 % wanita normal carier 3 50 % laki – laki buta warna 4 25 5 wanita normal homozigot Jawaban D 4 4. Disilangkan gandum hitam HhKk dengan gandum kuning hhKk. Berapa kemungkinan dihasilkan gandum berfenotif putih? a. 0 % b. 12,5 % c. 37,5 % d. 25 % e. 50 % Jawaban A 5. Pernikahan antra wanita dan laki – laki yang keduanya normal menghasilkan seorand anak laki – laki yang kretinisme dan albino. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa a. Gen kretinisme dan albino berasal dari ibu b. Gen kretinisme berasal dari ayah dan ibunya, gen albino berasal dari ibu c. Gen kretinisme berasal dari ayah dan ibunya, sedangkan gen albino berasal dari ayahnya d. Gen kretinisme dan albino berasal dari kedua orang tuanya yang bertindak sebagai carier
pernyataan yang tepat berhubungan dengan gen letal dominan adalah